Pusat Gempa di Bogor Dekat Dengan Gunung Gede, Badan Geologi Terus Pantau
Bogor diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,1 pada Kamis (10/4/2025) malam.
Pusat gempa terletak dekat Gunung Gede, yang merupakan gunung api terdekat dari lokasi kejadian.
Badan Geologi pun melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Gede, yang saat ini masih berstatus normal.
“Gunung api yang terdekat dengan pusat gempa bumi adalah Gunung Gede. Badan Geologi memantau secara terus-menerus aktivitas Gunung Gede dan pada saat ini tingkat aktivitas Gunung Gede berada pada level 1 (Normal),” ujar Kepala Badan Geologi, M. Wafid, dalam keterangannya pada Kamis (11/4/2025).
Guncangan gempa tersebut menyebabkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Barat, termasuk perumahan Bogor Nirwana Residence.
Guncangan dirasakan pada skala intensitas IV – V MMI di sekitar lokasi pusat gempa.
“Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah dan tinggi,” tambah Wafid.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada Kamis (11/4/2025) sekitar pukul 22.16 WIB, dengan pusat di tengara Kota Bogor pada koordinat 6.62 LS dan 106.80 BT, berjarak 2 km tengara Kota Bogor.
Wafid menjelaskan bahwa morfologi wilayah di sekitar lokasi pusat gempa merupakan dataran bergelombang hingga perbukitan dengan kemiringan landai hingga curam, terutama di bagian selatan yang mendekati kawasan pegunungan.
“Batuannya dominan batuan rombakan gunungapi yang telah lapuk dan sebagian merupakan endapan aluvial,” ucapnya.
Menurut data Badan Geologi, wilayah Bogor dan sekitarnya didominasi oleh jenis kelas tanah keras hingga sedang (kelas D), sementara daerah utara sebagian besar terdiri dari jenis tanah sedang hingga lunak (kelas E).
“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di sekitar Kota Bogor dengan mekanisme sesar mendatar,” tambahnya.
Wafid juga menyebutkan bahwa kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak akan mengakibatkan terbentuknya sesar permukaan dan bahaya ikutan seperti retakan tanah, penurunan tanah, likuefaksi, dan gerakan tanah.
Badan Geologi akan mengirim Tim Tanggap Darurat ke lokasi bencana untuk melakukan pemeriksaan dan analisis guna memberikan rekomendasi teknis kepada Pemerintah Daerah yang terdampak.
Wafid mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat.
“Tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami,” katanya.
sumber: kompas.com