Foto: Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan dalam Penutupan Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Senin (29/9/2025). [CNBC]

Prabowo Perintahkan Bersih-Bersih Tambang Ilegal, Target Selamatkan Puluhan Triliun

CNBC – 30 September 2025 — Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penertiban besar-besaran terhadap aktivitas pertambangan ilegal di Indonesia, mencakup komoditas timah, batu bara, nikel, hingga bauksit. Ia menegaskan, tambang ilegal tersebut akan diambil alih negara demi menghentikan kebocoran dan menambah penerimaan publik.

Prabowo mengungkapkan, terdapat sekitar 1.000 tambang ilegal di Bangka Belitung, dengan indikasi 80% hasil timah diselundupkan keluar negeri menggunakan berbagai jalur, mulai dari kapal hingga ferry. “Sekarang jalur penyelundupan ditutup. Tidak bisa keluar lagi, sampai kapan pun tidak bisa keluar,” tegasnya.

Dari penertiban tambang timah ilegal tersebut, Prabowo memperkirakan Rp22 triliun bisa diselamatkan pada September–Desember 2025, serta Rp45 triliun pada 2026. Ia menambahkan, praktik serupa juga marak terjadi pada tambang nikel, batu bara, dan bauksit, sehingga harus segera ditindak atau dinasionalisasi.

“Hampir semua terdapat tambang-tambang ilegal yang sangat besar dan banyak. Saya perintahkan untuk segera ditertibkan, dibersihkan, atau diambil alih negara. Bila ini ditegakkan, penerimaan negara akan jauh lebih besar, kebocoran bisa ditutup, sehingga negara akan punya kemakmuran,” ujar Prabowo.

Untuk itu, Prabowo menugaskan TNI, Polri, dan Bea Cukai melakukan operasi besar-besaran dimulai dari Bangka Belitung sebagai pusat tambang timah nasional.

Langkah ini menjadi salah satu inisiatif terkuat Prabowo dalam memerangi tambang ilegal sejak menjabat, dengan tujuan memaksimalkan pendapatan sumber daya alam dan memperketat kontrol negara atas kekayaan minerba Indonesia.