Galian C di Magetan Longsor, Satu Pekerja Dilaporkan Tewas, Kapolres: Upaya Pencarian Dilanjutkan Pagi Ini

Tambang galian C di Dukuh Kletak, Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan longsor, pada Sabtu 27 September 2025. Akibatnya seorang pekerja dilaporkan tewas tertimbun material setinggi 10 meter.

Data yang dihimpun korban meninggal dalam insiden ini yakni Suroso (55), warga Dusun Betok 2, Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan, Magetan.

“Galian C longsor, satu pekerja dilaporkan hilang diduga tertimbun. Kejadian kemarin (Sabtu) sekitar pukul 08.00 WIB,” ujar Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa.

Erik mengatakan peristiwa memilukan ini terjadi berawal saat korban bersama pekerja lainnya tengah bekerja di areal tambang. Namun saat mereka tengah bekerja longsor tiba-tiba terjadi. Nahas Suroso langsung tertimbun material.

“Longsor terjadi saat berlangsung kegiatan tambang,” ungkapnyaErik.

Upaya pencarian, lanjut Kapolres langsung dilakukan saat itu juga hingga dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Pencarian korban dilakukan dengan alat berat.

“Pukul 13.30 WIB kemarin alat berat didatangkan ke lokasi untuk mencari korban. Dini hari tadi dihentikan dan dilanjutkan pagi ini,” lanjut Erik.

Erik menambahkan tiga orang telah dimintai keterangan terkait longsornya galian C tersebut. “Kita meminta keterangan dari tiga orang sebagai saksi,” tandas Erik.

Sementara Kapolsek Parang AKP Sukarno mengatakan, penyebab longsor diduga akibat getaran alat berat excavator atau backhoe loader. ” Dimungkinkan getaran operasional bego (backhoe loader). Korban jalan ke TKP , Truk agak jauh dari TKP,”kata Kapolsek Parang,.

Dijelaskan Kapolsek, korban tidak dapat menghindar menyelematkan diri ketika material tanah longsor. ” Korban ngobrol sama saksi bapak Angga. Korban yang kasih tahu awas longsor, saksi lari ke kanan dan korban lari ke kiri, namun Nggak nuntut ke longsoran tanah dari atas,” jelas Kapolsek Parang.

Hingga berita ini diturunkan, evakuasi jenasah korban masih dilakukan oleh Tim Gabungan. ” Ini menunggu bego untuk ngeruk tanah yang menimpa korban,” jelas AKP Sukarno.

Sumber: PortalMagetan.com