Candi Bumi Ayu
Candi Bumi Ayu: Jejak Peradaban Hindu di Jantung Sumatera Selatan
Jelajahi kemegahan masa lalu di Candi Bumi Ayu, sebuah kompleks percandian kuno yang kini berstatus Cagar Budaya Nasional dan semakin memancarkan pesona sejarahnya. Terletak di Desa Bumi Ayu, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan, kawasan ini menawarkan perjalanan waktu yang tak terlupakan melalui arsitektur bata merah yang menawan dan artefak-artefak Hindu yang kaya akan makna.
Setelah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional pada November 2024, identitas sejarah Candi Bumi Ayu semakin diperkuat dengan pemberian nama resmi pada dua bangunan candinya: Candi Siwa Mahadewa (dahulu Candi 1) dan Candi Dewi Bhairawi (dahulu Candi 3). Papan nama yang berdiri kokoh di sisi kedua bangunan ini memberikan informasi lengkap dan edukatif mengenai sejarah penemuan, dimensi, serta detail menarik lainnya bagi para pengunjung.
Candi Siwa Mahadewa, sesuai dengan namanya, diyakini sebagai pusat pemujaan Dewa Siwa. Hal ini diperkuat dengan penemuan arca Siwa Mahadewa dan berbagai artefak lain seperti Arca Agastya, Arca Nandi (wahana Dewa Siwa), Arca Stambha, Arca Mahakala, dan Arca Singa. Selain itu, ditemukan pula Yoni, Peripih, Kepala Kala, Jaladwara, serta hiasan atap yang memperkaya pemahaman akan ritual dan kepercayaan Hindu pada masa lampau. Candi ini telah mengalami pemugaran pada tahun 1990-an untuk memperkuat strukturnya.
Bergeser ke utara taman percandian, Anda akan menemukan Candi Dewi Bhairawi, yang dulunya dikenal sebagai Candi 3. Penamaan ini didasarkan pada penemuan arca Dewi Bhairawi (Dewi Durga), yang mengindikasikan jejak kuat ajaran Hindu Tantrayana di situs ini. Selain arca Dewi Bhairawi dan Dewa Bhairawa (Siwa), ditemukan pula arca-arca lain yang menggambarkan tokoh dewa, pendeta, serta berbagai makhluk mitologis. Struktur Candi Dewi Bhairawi terdiri dari Candi Induk dengan denah unik segi empat belas dan tiga Candi Perwara. Diperkirakan dibangun antara abad ke-10 hingga ke-13 Masehi, dugaan ini didukung oleh temuan keramik asing dan gaya arsitektur yang serupa dengan candi-candi lain di sepanjang lembah Sungai Musi, serta pengaruh aliran Tantrayana dari Kerajaan Singhasari.
Selain kedua candi yang telah diberi nama, kawasan Candi Bumi Ayu juga menyimpan potensi sejarah yang besar dengan adanya 10 titik struktur bangunan candi lainnya, di mana 5 di antaranya telah diekskavasi dan dipugar.
Sebagai upaya pelestarian dan pengembangan, kawasan Candi Bumi Ayu kini juga dihiasi dengan relief nuri yang ditempatkan di bagian atas tembok gedung koleksi. Relief ini tidak hanya menambah keindahan visual, tetapi juga menjadi simbol keterkaitan kawasan dengan alam dan kebijaksanaan budaya Nusantara.
Kunjungi Candi Bumi Ayu dan saksikan langsung jejak peradaban Hindu yang pernah berkembang pesat di Sumatera Selatan. Dengan informasi yang semakin lengkap dan upaya pengembangan yang terus dilakukan, Candi Bumi Ayu bukan hanya sekadar situs arkeologi, tetapi juga destinasi wisata edukasi sejarah dan budaya yang menarik bagi wisatawan dari berbagai kalangan. Pemerintah Kabupaten PALI juga memiliki rencana untuk menggelar berbagai acara dan festival seni di kawasan candi untuk semakin menarik minat wisatawan.
Related
Sorry, no records were found. Please adjust your search criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.