Profile
Gua Binsari, sebuah destinasi wisata yang terletak di Papua, bukan hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga merupakan saksi bisu dari peristiwa besar dalam sejarah dunia yaitu Perang Dunia II.
Gua yang terletak di Desa Sumberker, Distrik Samofa, Kabupaten Biak Numfor, ini menyimpan banyak kisah mengharukan dan menarik untuk dijelajahi.
Akses Menuju Gua Binsari
Untuk mencapai Gua Binsari, anda dapat memulai perjalanan dari pusat Kota Biak.
Perjalanan darat menuju gua ini memakan waktu sekitar 30 menit. Aksesnya sangat mudah dijangkau, baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Setelah sampai di lokasi, pengunjung hanya perlu berjalan sekitar 100 meter di jalan setapak sebelum sampai ke mulut gua.
Dari sana, wisatawan harus menuruni anak tangga untuk mencapai dasar gua.
Sejarah Gua Binsari
Menurut laman Kementerian Perhubungan, Gua Binsari memiliki kedalaman sekitar 45 meter dan panjang 180 meter.
Nama asli gua ini adalah Abyab Binsari, yang dalam bahasa setempat berarti ‘Gua Nenek’.
Salah satu ciri khas gua ini adalah adanya lubang besar di bagian atap yang memungkinkan sinar matahari masuk, memberikan penerangan alami di dalam gua.
Gua ini lebih dikenal dengan sebutan Gua Jepang karena ditemukan oleh tentara Jepang selama Perang Dunia II.
Gua ini menjadi tempat perlindungan bagi tentara Jepang selama konflik berlangsung.
Dikutip dari laman Kementerian Perhubungan, tentara sekutu yang dipimpin oleh Jenderal Douglas MacArthur menjatuhkan bom dan drum-drum bahan bakar ke atas gua ini, yang menyebabkan gua tersebut luluh lantak.
Konon, sekitar tiga ribu tentara Jepang tewas di dalam gua ini.
Fungsi Gua pada Masa Perang Dunia II
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di dalam Gua Binsari terdapat tiga ruang besar yang dibentuk oleh tentara Jepang untuk berbagai kepentingan.
Ruang pertama digunakan sebagai gudang untuk menyimpan bahan makanan, obat-obatan, peralatan perang, dan alat komunikasi.
Ruang kedua berfungsi sebagai tempat merawat orang sakit, sementara ruang ketiga digunakan oleh para perwira untuk mengadakan rapat berkaitan dengan strategi perang.
Tentara Jepang juga berhasil membuat ventilasi udara di dalam gua dengan menggali dua lubang di bawah sebuah pohon besar, memungkinkan aliran udara yang cukup bagi mereka yang berlindung di sana.
Benda Bersejarah yang Tersisa
Bagi wisatawan yang mengunjungi Gua Binsari, akan banyak benda bersejarah yang bisa ditemukan di dalam gua ini.
Pengunjung dapat melihat berbagai perlengkapan perang tentara Jepang yang ditinggalkan, seperti beragam jenis peluru, mortir, helm prajurit, senjata, hingga rangka kendaraan yang sudah berkarat dimakan usia.
Selain itu, terdapat pula sejumlah tulang belulang, termasuk tengkorak dan tulang kaki tangan tentara Jepang yang tewas dalam peristiwa mengerikan tersebut.
Map
Sorry, no records were found. Please adjust your search criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.