Ilmu Tambang

BISNIS KONTRAKTOR BATUBARA

Kontraktor batubara adalah pihak yang melakukan kegiatan produksi batubara yang pada intinya terdiri dari 3 (tiga) tahapan pekerjaan yaitu  : overburdencoal getting dan hauling to jetty.

Kontraktor akan mendapatkan SPK dari pihak pemilik IUP-OP dan seringkali diberi additional business option yaitu mempunyai hak jual kargo batubara sehingga entitas opsi bisnis-nya menjadi kontraktor – seller.

Prinsipnya setiap kontraktor batubara harus memahami aspek legalitas, teknis dan finansial sebelum mengambil keputusan bisnis (investment decision) apakah kontraktor tersebut akan meminta SPK pada pemilik IUP-OP. Aspek legalitas itu meliputi IUP-OP, sertifikat CnC, Undang–Undang Minerb  (UU. No. 4/2009 & UU No. 3/2020), Peraturan Pemerintah (PP No. 9/2012), Peraturan Menteri (PerMen LH No. 5/2012 & PerMen ESDM No. 3/2012), IPP (Izin Pinjam Pakai).

Aspek teknis seperti penentuan nilai rerata Stripping Ratio (SR), penentuan lokasi pitdisposal area dan ROM (run of mine), nilai contractor cost dan penjelasan yang terperinci tentang fee all-in.

Selanjutnya mengenai aspek finansial yang mengacu kepada beberapa parameter kelayakan investasi (BEP, SF, payback period, NPV, IRR & return of investment).

Kontraktor batubara juga akan memahami prinsip analisis sensitivitas finansial dengan menggunakan 2 (dua) variabel yaitu variabel independent dan dependent.  

Aspek Legalitas

Aspek legalitas sangat dibutuhkan untuk memberikan penilaian bahwa lahan batubara sudah memiliki izin sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Aspek Teknis

Investor harus mengetahui dengan jelas dan detail mengenai cadangan batubara (coal reserve) dan khususnya kualitas dan kuantitas batubara itu sendiri

Aspek Finansial

Aspek finansiial juga sangat penting untuk diketahui oleh investor dengan berbagai parameter kelayakan investasi yang ada dapat menentukan apakah proyek ini layak dilaksanakan atau tidak

  • Aspek legalitas
  • Join operation (kontraktor, kontraktor – buyer, kontraktor – seller)
  • Tahapan kegiatan produksi batubara (O/B, hauling to D/A, stripping, C/G, ROM, hauling to jettytrucking or conveyor)
  • A2B & supporting equipment
  • Menghitung kapasitas produksi A2B (BCM/Jam. MT/Jam) & jumlah A2B
  • Raw coal, sizing & crushing
  • Kapasitas barge & vessel
  • Unit costowning cost & operating cost
  • Metode empiris (single rate or double rate) & breakdown
  • Parameter kelayakan investasi (BEP, SF, PP, NPV, IRR & ROI)
  • Goal seek (independent variable & dependent variable)
  • Studi kasus
Bang Ferry

Author: Bang Ferry

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *