Berita

Bobby Nasution Sentil Bupati Madina, Tinjau Tambang Emas Sendiri, Tak Ajak Provinsi

Spread the love

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyinggung Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Jakfar Sukhairi Nasution dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RPJMD dan RKPD) Tahun Anggaran 2025–2026, yang digelar di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Senin (5/5/2025).

Dalam sambutannya, awalnya Bobby mengajak seluruh bupati dan wali kota di Sumut untuk membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bersifat profit maupun layanan. Menurutnya, potensi di Sumut sangat besar, mulai dari sektor migas, perkebunan, hingga pariwisata.

Namun di tengah penyampaiannya, Bobby menyoroti bahwa masih ada kepala daerah yang memilih berjalan sendiri dalam mengelola potensi tersebut. “Hal-hal seperti ini (bersifat profit) banyak di kabupaten/kota.

Misalnya Madina. Itu ada perusahaan tambang emas yang dilelang gagal terus. Akhirnya saya cari tahu dan datang sendiri ke sana (untuk mengecek),” jelasnya.

Bobby: Mau Balapan? Setibanya di sana, kata Bobby, justru Bupati Madina bergerak sendiri. “Saya ke sana sama staf ahli kemarin, rupanya pak bupati langsung-langsung (tinjau tambang emas sendiri), padahal konsepnya membuat BUMD bersama-sama antara Madina dan provinsi,” tuturnya.

Ia menekankan, apabila BUMD dibentuk secara kolaboratif, pengelolaan sumber daya akan lebih menguntungkan bagi daerah dan provinsi.

“Sama-sama kelola agar pengelolaan emas bisa menghasilkan profit untuk daerah dan provinsi. Hal-hal seperti ini banyak terjadi,” ujarnya. Menurut Bobby, pembentukan BUMD bisa menjadi solusi atas keterbatasan anggaran daerah maupun minimnya transfer dari APBN.

Salah satu caranya adalah melalui alternatif pembiayaan (alternative financing).

“Biar kita tidak memiliki APBD atau transfer APBN, saya ingin mengajak semua bupati/wali kota untuk melakukan alternatif financing,” kata Bobby.

Dia juga kembali menegaskan pentingnya peran BUMD untuk mendukung pembangunan daerah. Bobby lalu menyinggung Kabupaten Langkat yang dinilai punya potensi besar di sektor perminyakan.

” Ia mendorong agar Bupati Langkat membentuk BUMD untuk mengelola sumur-sumur tua yang dinilai masih memiliki nilai ekonomis.

“Saya ngomongin profit dulu saya sampaikan banyak potensi kita ada mineral, ada perkebunan, ada pariwisata. Ayo sama-sama. Pak Bupati Langkat, ada nggak BUMD perminyakan? Belum ada ya? Kalau bisa dibuat,” ucapnya.

Menurut Bobby, pembentukan BUMD juga bisa membuka lapangan kerja dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) di luar pajak.

“Untuk itu saya mengajak Pak Bupati Langkat, ayok. Buat ngomongin minyak, uangnya nggak sikit ini, banyak. Tapi kalau bisa Koperasi Unit Desa (KUD) bisa mengutamakan BUMD-nya kita buat.

Kalau bisa, sama-sama per daerah. Kalau hari ini kita punya semua sama sahamnya yaitu Bank Sumut,” jelasnya. Ia berharap, bila BUMD minyak terbentuk, pemerintah provinsi turut dilibatkan dalam pengelolaan bersama.

“Kalau misalnya Langkat punya BUMD, kita berdua lah bang (Bupati Langkat), jangan sendiri. Ketelan minyak itu juga nggak enak.

Jadi provinsi dan Langkat, BUMD minyaknya kita kelola bareng-bareng. Kita mohonkan nanti pemerintah pusat untuk prosedurnya agar bisa mengelola itu,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Bobby juga mengingatkan peran Bank Sumut agar mendukung pembentukan dan pembiayaan BUMD. Terakhir, Bobby meminta semua pihak terkait untuk mendorong agar BUMD benar-benar berjalan dan menjadi bagian dari investasi daerah.

 

Sumber: Kompas.com

 

Nusavarta
Author: Nusavarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *