Waerebo: Mendaki Surga di Atas Awan Flores Demi Secangkir Kopi Terbaik

27 Oct 2020 3 min read No comments Panduan Lokal & Wisata
Featured image

Selajahi Desa Adat Waerebo, warisan dunia UNESCO di ketinggian 1.200 mdpl. Temukan keajaiban Mbaru Niang, keramahan warganya, dan nikmati kopi Arabica terbaik langsung dari sumbernya setelah perjalanan trekking yang tak terlupakan di pegunungan Flores, NTT.


Di puncak pegunungan Pocoroko, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), tersembunyi sebuah mahakarya budaya dan alam—Desa Adat Waerebo. Dikenal sebagai “negeri di atas awan”, desa ini berada di ketinggian 1.200 mdpl, menawarkan perpaduan sempurna antara keindahan alam yang memukau, kearifan lokal yang terjaga, dan aroma kopi yang menggoda. Tak heran, para wisatawan dengan minat khusus rela menempuh perjalanan mendaki yang menantang demi merasakan pengalaman otentik ini.

Diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada Agustus 2012, Waerebo bukan sekadar destinasi, melainkan sebuah perjalanan spiritual dan budaya.

 

Kopi Waerebo: Emas Hitam dari Ketinggian Pocoroko

 

Daya tarik utama yang menjadi magnet bagi para pelancong adalah kopi legendaris Waerebo. Berbeda dengan informasi yang sering simpang siur, kopi unggulan dari ketinggian ini adalah jenis Arabica, yang tumbuh subur berkat iklim dan tanah pegunungan yang ideal. Aroma dan cita rasanya yang khas menjadi buah bibir di kalangan para penikmat kopi.

Pengalaman menyesap kopi di Waerebo lebih dari sekadar aktivitas minum. Wisatawan akan diajak dalam sebuah tur singkat yang imersif:

  1. Memanen Langsung: Turis dapat melihat langsung proses pemetikan biji kopi, di mana hanya buah ceri kopi berwarna merah matang yang dipilih.

  2. Proses Pasca-Panen: Menyaksikan proses penjemuran biji kopi di bawah sinar matahari pegunungan, proses menyangrai (menggoreng) dengan cara tradisional, hingga menumbuknya menjadi bubuk kopi siap seduh.

  3. Penyajian Otentik: Akhirnya, menikmati secangkir kopi panas yang baru diolah, dengan asap mengepul yang aromanya menyatu sempurna dengan udara sejuk dan suasana asri Waerebo.

Kopi bukan hanya komoditas, melainkan tulang punggung ekonomi warga. Dari hasil penjualan kopi, yang harganya berkisar antara Rp80.000 hingga Rp200.000 per kilogram, masyarakat bisa menabung hingga belasan juta rupiah per tahun untuk menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke jenjang pendidikan tertinggi.

 

Perjalanan Mendaki: Upaya yang Terbayar Lunas

 

Untuk mencapai surga tersembunyi ini, tidak ada jalan pintas. Setiap pengunjung harus melakukan trekking atau pendakian selama kurang lebih dua jam. Perjalanan ini melewati tiga pos pendakian, menyusuri jalur setapak di tengah lebatnya hutan tropis Flores.

Meski menantang, perjalanan ini adalah bagian dari petualangan itu sendiri. Kelelahan akan sirna seketika, terbayar lunas oleh pemandangan spektakuler, udara bersih, dan sapaan ramah dari penduduk desa yang ditemui di sepanjang jalan.

 

Keunikan Arsitektur dan Budaya Waerebo

 

Setibanya di puncak, mata akan dimanjakan oleh pemandangan ikonik Waerebo: tujuh rumah adat berbentuk kerucut yang disebut Mbaru Niang. Bangunan unik yang terbuat dari kayu beratap ijuk ini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan simbol filosofi dan tatanan sosial masyarakat Waerebo.

  • Tujuh Mbaru Niang: Jumlahnya yang selalu tujuh melambangkan penghormatan kepada tujuh arah mata angin sebagai nenek moyang mereka. Rumah-rumah ini telah dihuni secara turun-temurun selama lebih dari satu abad.

  • Compang: Di tengah-tengah formasi Mbaru Niang, terdapat sebuah altar batu yang disebut compang. Area ini adalah pusat aktivitas spiritual warga, tempat mereka menggelar ritual untuk mendekatkan diri kepada alam, leluhur, dan Tuhan.

  • Kehidupan Sehari-hari: Para lelaki Waerebo umumnya bekerja di kebun kopi dan ladang, sementara para wanita di rumah mahir membuat kain tenun khas yang indah, disebut tenun cura.

 

Komitmen Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

 

Sebagai salah satu destinasi unggulan Kabupaten Manggarai, Waerebo terus berbenah. Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) secara aktif memberikan pendampingan untuk penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability). Ini adalah jaminan bahwa setiap wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang tidak hanya berkesan, tetapi juga bersih, sehat, aman, dan ramah lingkungan.

Pada akhirnya, kombinasi dari tantangan pendakian, keindahan alam yang masih perawan, keunikan budaya yang hidup, keramahan penduduk, dan tentu saja, seruputan kopi Arabica terbaik, adalah alasan mengapa Waerebo selalu berhasil memanggil para petualang untuk datang dan kembali lagi.

Author: nathavarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *