
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Capai 9.584 Meter di Atas Permukaan Laut: PVMBG Imbau Warga Waspada
Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menunjukkan aktivitas erupsi yang signifikan pada Senin dini hari, 18 Agustus 2025 pukul 02:21 WITA. Letusan ini tercatat melemparkan kolom abu hingga ±8000 meter di atas puncak, atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu letusan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Kolom abu terlihat berwarna kelabu pekat dengan intensitas tebal, menyebar ke arah barat dan barat laut. Aktivitas vulkanik tercatat masih berlangsung hingga saat laporan ini diterbitkan.
“Kolom letusan teramati sekitar 8000 meter di atas puncak. Arah sebaran abu mengarah ke barat dan barat laut dengan intensitas tebal,” ungkap Emanuel Rofinus Bere, A.Md.Kom, petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki.
Sebagai langkah antisipasi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan zona larangan aktivitas untuk masyarakat dan wisatawan. Warga diminta tidak mendekat dalam radius 6 km dari kawah aktif, serta 7 km pada sektor barat, utara, dan timur laut dari pusat erupsi.
“Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 km dan sektoral barat–utara–timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi,” jelas Emanuel dalam laporan resminya.
Emanuel juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir lahar hujan, terutama bila hujan dengan intensitas tinggi mengguyur area puncak. Sungai-sungai yang berhulu di gunung ini, khususnya yang mengalir ke wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote, berpotensi terdampak.
“Kami mengimbau warga untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama di daerah-daerah aliran sungai yang berhulu di puncak gunung,” kata Emanuel.
Selain itu, masyarakat yang berada di daerah terdampak abu vulkanik juga diminta untuk menggunakan masker atau kain penutup hidung dan mulut.
“Gunakan pelindung pernapasan untuk menghindari dampak abu vulkanik, karena dapat berbahaya bagi saluran pernapasan,” tambahnya.
PVMBG terus menjalin koordinasi aktif dengan Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Satlak Penanggulangan Bencana setempat. Masyarakat diminta untuk hanya mempercayai informasi dari sumber resmi dan tidak terpancing isu yang tidak jelas asal-usulnya.
“Masyarakat agar tetap tenang, mengikuti arahan dari Pemda, dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” ujar Emanuel menegaskan.
Untuk pemantauan lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, atau langsung ke PVMBG di Bandung melalui telepon (022) 7272606.
Letusan kali ini bukan sekadar peristiwa geologis, tetapi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan. Gunung Lewotobi Laki-laki telah memberi sinyal kuat bahwa kini saatnya seluruh elemen masyarakat dan pemerintah merespons dengan disiplin dan ketenangan.
“Kami akan terus memantau perkembangan dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat,” tutup Emanuel Rofinus Bere, A.Md.Kom, dalam keterangannya.***
sumber: Suara Flores