Profile
Rasakan pesona sejarah dan kebudayaan Jawa yang kental di jantung Kota Solo! Pura Mangkunegaran adalah destinasi wajib bagi setiap pelancong yang ingin menyelami kekayaan warisan budaya Indonesia.
Pura Mangkunegaran: Mahakarya Sejarah dan Budaya di Solo
Terletak anggun di Jalan Ronggowarsito, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Pura Mangkunegaran bukan hanya sebuah bangunan bersejarah, melainkan sebuah ikon budaya yang menjadi pusat pelestarian seni, budaya, dan arsitektur khas Jawa. Mari kita telusuri sejarah dan keunikan yang membuatnya menjadi daya tarik tak tergantikan di Solo.
Jejak Sejarah yang Mengukir Kejayaan
Pura Mangkunegaran lahir dari gejolak Kerajaan Mataram Islam dan intervensi VOC, yang kemudian melahirkan Perjanjian Salatiga pada 17 Maret 1757. Perjanjian ini mengakhiri konflik dan mengukuhkan berdirinya Praja Mangkunegaran di bawah kepemimpinan Raden Mas Said, yang kemudian dianugerahi gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara Senopati Ing Ayudha Sudibyaningprang, atau lebih dikenal sebagai Pangeran Samber Nyawa.
Sebagai Adipati Anom, KGPAA Mangkoenagoro I memiliki kekuasaan atas tanah seluas 4.000 cacah yang mencakup berbagai wilayah penting. Meskipun status kadipatennya berakhir setelah Revolusi Sosial Surakarta (1945-1950), Pura Mangkunegaran tetap teguh menjalankan fungsinya sebagai penjaga dan pelestari sosial budaya hingga kini.
Keunikan Pura Mangkunegaran yang Memikat
Sebagai destinasi wisata andalan Solo, Pura Mangkunegaran menawarkan berbagai keunikan yang memikat hati wisatawan:
- Jenang Suran: Hidangan bubur khas dengan lauk dan sayur bervariasi ini hanya disajikan saat malam 1 Sura, sebagai bentuk syukur atas berkah setahun terakhir. Tradisi ini telah berlangsung sejak masa kepemimpinan KGPAA Mangkoenagoro VI.
- Apem Khas Mangkunegaran: Jajanan tradisional ini berbeda dari apem lainnya karena menggunakan tape singkong yang diuleni secara tradisional. Dimasak di tungku, apem ini memiliki tekstur lembut dan melambangkan kesetiaan abdi dalem.
- Ragam Tarian Khas Mangkunegaran: Pura Mangkunegaran adalah pusat pelestarian tari-tarian klasik Jawa. Saksikan keindahan tarian seperti Beksan Bedhaya Bedhah Madiun, Beksan Bedhaya Ladrang Mangungkung, dan Beksan Gatot Kaca Dadung Awuk yang memiliki ciri khas gaya Mangkunegaran yang tak tertandingi.
- Batik Khas Mangkunegaran: Batik dari Pura Mangkunegaran memiliki corak kompleks dan rumit yang membedakannya dari batik Jawa lainnya. Perpaduan warna seperti kuning keemasan, coklat sogan, biru, dan hijau memberikan kesan penuh semangat dan dinamis.
- Koridor Ngarsopuro: Berada di depan Pura Mangkunegaran, koridor ikonik ini (Ngarsopuro berarti “depan istana”) merupakan tempat yang sempurna untuk berjalan kaki dan menikmati suasana Solo yang otentik.
- Masjid Al-Wustho Mangkunegaran: Masjid tua yang dibangun pada tahun 1878 ini dulunya khusus keluarga kerajaan, namun sejak 1924 telah dibuka untuk umum dan tamu Mangkunegaran yang beragama Islam.
- Ponten Mangkunegaran: Kamar mandi umum peninggalan KGPAA Mangkoenagoro VII yang dibangun pada 1936. Kini, Ponten ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya sejak 2013.
- Restoran Pracima Tuin: Nikmati hidangan dan dekorasi yang sangat kental dengan unsur budaya Jawa, menciptakan suasana kerajaan yang autentik.
- Koleksi Benda Bersejarah: Jangan lewatkan kesempatan untuk melihat koleksi benda-benda bersejarah yang telah dikumpulkan sejak tahun 1926, memberikan gambaran mendalam tentang kejayaan masa lalu.
Aturan Berkunjung dan Harga Tiket
Meskipun terbuka untuk umum, Pura Mangkunegaran memiliki beberapa aturan yang perlu diperhatikan:
- Isi buku tamu di Kantor Pariwisata Mangkunegaran.
- Gunakan pakaian yang sopan.
- Dilarang menggunakan batik bermotif parang atau lereng, serta pakaian beludru.
- Wajib melepas sandal atau sepatu saat memasuki area Pendhapa Ageng dan Pringgitan.
- Tidak diperkenankan menggunakan monopod atau tripod di dalam lingkungan Pura Mangkunegaran.
Setiap wisatawan akan ditemani oleh pemandu wisata yang berpengetahuan luas, siap menjelaskan sejarah dan keunikan tempat ini.
Jadwal Kunjungan:
- Senin, Selasa, Rabu, Jumat, Sabtu, dan Minggu: 08:00 – 14:30 WIB
- Senin Wage dan Kamis: 08:00 – 14:00 WIB
Harga Tiket Masuk:
- Domestik: Rp30.000 per orang
- Mancanegara: Rp50.000 per orang Tiket dapat dibeli di loket atau secara online.
Pura Mangkunegaran adalah jendela menuju jejak kejayaan masa lalu Solo. Destinasi ini tak salah menjadi salah satu andalan wisata di Jawa Tengah, khususnya Kota Solo. Siapkah Anda menjelajahi keindahan budaya ini?
Map
Sorry, no records were found. Please adjust your search criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.