Profile
Inilah Tjong A Fie Mansion sangat kental dengan unsur Tionghoa. Berkunjung ke bangunan ini seakan berada di kawasan pecinan tempo dulu.
Arsitektur pada bangunan ini cukup unik, perpaduan antara unsur China dan Melayu. Dekorasi di Tjong a Fie ini juga dipenuhi dengan unsur modern, ornamen antik kerajinan tangan dan benda-benda seni.
Bangunan ini dimiliki dan dikelola secara pribadi oleh seorang pengusaha terkenal di Medan. Walau begitu, tempat ini dibuka untuk umum. Lokasinya juga sangat strategis di Jalan Ahmad Yani 105, Medan.
Rumah kaya cerita sejarah yang dibangun Tjong A Fie (1860-1921) itu berusia lebih dari 100 tahun. Namun, bangunannya tetap kokoh berdiri dan terpelihara dengan baik.
Arsitekturnya menggunakan gaya China Kuno dengan sedikit pengaruh Melayu dan Eropa.
Berada di area seluas 6.000 meter persegi, bangunan ini merupakan salah satu cagar budaya di Kota Medan. Disebutkan memiliki 40 ruangan yang cukup luas, hanya sekitar sepertiga bagian yang dijadikan museum.
Setiap ruangan didesain dengan perpaduan gaya arsitektur China, Eropa, Melayu, dan art-deco. Hampir seluruh perabotan dan bangunannya berbahan kayu. Mulai dari atap berlukiskan ornamen China, anak tangga, hingga dinding pembatas.
Melalui arsitektur dan koleksi perabotan itu, pengunjung bisa mempelajari budaya Melayu-China.
Nuansa tempo dulu langsung terasa kala kaki melangkah memasuki ruang depan. Di ruang ini terpajang foto Tjong A Fie berukuran besar beserta foto-foto keluarganya.
Semasa hidup, Tjong A Fie dikenal rajin mendokumentasikan setiap kegiatannya antara lain momen berharga dalam keluarga, ulang tahun, pernikahan, hingga pertemuan penting. Terdapat pula lukisan dan perabotan rumah yang digunakan anggota keluarga.
Pernak-pernik China, lukisan, serta pajangan bertulisan aksara Han tampak menghiasi ruang ibadah yang cukup luas. Namun, tidak boleh mengambil foto di ruangan ini.
Selain ruang ibadah, terdapat beberapa ruang lain yang juga dilarang difoto. Salah satunya, ruang tidur. Di ruangan ini terdapat tempat tidur klasik berbahan kayu dilengkapi tirai atau kelambu. Juga meja hias dan kursi tempat Tjong A Fie bercengkerama dengan sang istri.
Banyak kursi berbahan kayu memenuhi ruang kumpul keluarga dan ruang tamu yang dibuat dengan gaya Melayu dan dominasi warna kuning. Di ruang baca, tersimpan tumpukan koleksi buku dalam lemari.
Ruang makan juga tampil klasik—lagi-lagi didominasi bahan kayu—dilengkapi koleksi piring dan gelas tempo dulu di atas meja.
Di lantai dua terdapat banyak ruangan. Sebuah ruangan luas dikelilingi jendela mendominasi lantai ini. Perabot rumah seperti kursi, lemari, dan meja ditata rapi. Koleksi foto terpajang pada beberapa panel. Ruangan di lantai dua ini tampak lebih modern ketimbang yang ada di lantai satu.
Sementara itu, bagian tengah memiliki sangat banyak jendela yang langsung menghadap ruang terbuka. Rancangan seperti ini, tentunya, dimaksudkan untuk memastikan banyak cahaya masuk ke dalam rumah. Menurut tradisi China, ini mendatangkan rezeki.
Map
Sorry, no records were found. Please adjust your search criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.