Teknologi

Sumber Air IKN Nusantara, Pemerintah Bangun Bendungan Batu Lepek Kutai Kartanegara

Kementerian PUPR telah memiliki rencana terkait pembangunan infrastruktur dalam rangka memenuhi kebutuhan air di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Untuk saat ini, sedang berlangsung pembangunan bendungan Sepaku Semoi.

Progresnya mencapai 82,5 persen dan ditargetkan impounding pada Juni 2023.

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, Bendungan Sepaku Semoi diproyeksikan dapat menyuplai kebutuhan air baku di IKN sebesar 2.000 liter/detik.

Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter/detik.

“Sehingga akan tersedia suplai air baku sebanyak 5.000 liter/detik untuk proyeksi sekitar 2 juta penduduk IKN hingga 2035,” ujar Danis dalam keterangan resmi dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (16/01/2023).

Setelah tahun 2035, akan dibangun juga Bendungan Batu Lepek di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan kapasitas 4.300 liter/detik untuk menambah suplai air baku hingga 2045.

“Jadi ditargetkan 2035-2045 akan tersedia air 9.300 liter/detik untuk memenuhi jumlah populasi yang akan ada di daerah ibu kota sampai 2045,” jelasnya.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto menambahkan, selain Bendungan Sepaku Semoi, Intake Sungai Sepaku, dan Bendungan Batu Lepek, pihaknya akan terus melakukan kajian dan identifikasi sumber lain untuk menambah pasokan air baku sesuai dengan proyeksi laju pertumbuhan penduduk di IKN.

“Ada potensi tambahan pasokan air baku dari Bendungan Selamayu, Bendungan Safiak, dan Bendungan Beruas.

Serta ada juga kajian untuk mengambil langsung dari Sungai Mahakam,” katanya.

Rencana pemenuhan kebutuhan air baku tersebut nantinya bukan hanya untuk wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) saja.

Namun juga untuk seluruh 9 wilayah pengembangan IKN Nusantara dengan total luas lahan 256 ribu hektar.

“Nanti jika ada kebutuhan yang lebih ultimate lagi, kami masih ada beberapa potensi sudah kami identifikasi, sudah ada sebagian yang studi kelayakan,” pungkas Harya.

Sebelumnya, progres konstruksi bendungan Sepaku Semoi yang sudah mencapai 82,5 persen.

Penyelesaian ini juga berpotensi menjadi daerah pengembangan wisata.

“Pak Harya sekarang sedang mendesain, bendungan ini kami desain menjadi pariwisata air.

Ini sedang didesain untuk lanskap dan juga untuk pertanian, penanaman pohon-pohon yang produktif,” imbuh Danis.

Infrastruktur sumber daya air (SDA) ini bakal menjadi sumber penyedia air baku di IKN sebesar 2.500 liter per detik dan mereduksi banjir hingga 55,26 persen.

Ditargetkan pada Juni 2023, Bendungan Sepaku Semoi bisa impounding dan menyediakan air baku untuk 2 juta penduduk di kawasan IKN sampai dengan tahun 2035.

Danis Sumadilaga menyampaikan, bendungan Sepaku Semoi untuk menyuplai kebutuhan air baku di IKN ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri.

“Bendungan Sepaku Semoi merupakan sumber air baku untuk tahap awal IKN,” ujar Danis di Bendungan Sepaku Semoi, Jumat (13/1). (*)

sumber: tribunkaltim.co

Bang Ferry

Author: Bang Ferry

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *