8 Kuliner Khas Salatiga yang Wajib Dicoba: Dari Sate Suruh Legendaris Hingga Kehangatan Ronde Jago

1 Oct 2025 4 min read No comments Kuliner & Nongkrong
Featured image

Salatiga, kota sejuk di lereng Gunung Merbabu, seringkali menjadi titik perlintasan strategis antara Semarang dan Solo. Namun, meremehkannya sebagai sekadar kota transit adalah sebuah kesalahan besar. Di balik julukan “Swiss van Java” karena keindahan alamnya, Salatiga adalah sebuah surga kuliner yang menyimpan hidangan-hidangan legendaris dengan cita rasa otentik yang menghangatkan jiwa.

Dari sate sapi yang empuk hingga minuman jahe yang melegenda, mari kita selami delapan kuliner khas Salatiga yang akan membuat Anda ingin kembali lagi, bukan hanya untuk singgah, tetapi untuk sebuah tujuan: berpetualang rasa.


 

Deretan Hidangan Utama yang Menggugah Selera

 

Ini adalah menu-menu berat yang menjadi ikon dan wajib dicoba saat jam makan utama tiba.

 

1. Sate Sapi Suruh

 

Sate Sapi Suruh adalah mahkota kuliner Salatiga. Berdiri sejak 1987, sate ini bukanlah sate sapi biasa. Potongan daging sapinya yang besar dan tebal secara ajaib tetap empuk dan juicy saat digigit. Disajikan di atas pincuk daun pisang, aroma bakaran yang khas berpadu dengan bumbu kacang yang lembut.

  • Ciri Khas: Potongan daging sapi yang besar namun sangat empuk. Bumbu kacangnya digiling halus, menciptakan saus yang lembut dengan rasa manis-gurih yang seimbang. Nama “Suruh” sendiri merujuk pada nama kecamatan tempat sate ini berasal.
  • Rekomendasi Tempat: Warung Sate Sapi Suruh di Jalan Jenderal Sudirman adalah lokasi paling legendaris dan selalu ramai pengunjung.
  • Kisaran Harga: Mulai dari Rp 30.000 per 10 tusuk.

 

2. Soto ESTO

 

Di tengah udara Salatiga yang sejuk, semangkuk soto hangat adalah pilihan sempurna. Soto ESTO, yang telah ada sejak tahun 1950-an, menawarkan pengalaman soto yang unik. Nama “ESTO” sendiri merupakan singkatan dari Eerste Salatigasche Transport Onderneming, nama perusahaan bus tempat soto ini pertama kali dijajakan.

  • Ciri Khas: Kuahnya yang berwarna kuning keruh adalah perpaduan antara kaldu ayam bening dengan santan, menciptakan rasa gurih-creamy yang khas. Disajikan dengan nasi, tauge, suwiran ayam, dan yang paling ikonik adalah remukan kerupuk karak (kerupuk nasi).
  • Rekomendasi Tempat: Kedai aslinya berada di Jalan Langensuko, menjadi destinasi sarapan dan makan siang favorit.

 

3. Gecok Kambing

 

Bagi para pencinta daging kambing, Gecok Kambing adalah hidangan yang tidak boleh dilewatkan. Berbeda dari tongseng atau gulai, Gecok Kambing memiliki cita rasa dan aroma yang sangat khas berkat penggunaan kelapa sangrai.

  • Ciri Khas: Daging kambing dan jeroan dimasak dalam kuah santan kaya rempah yang ditambahi tumbukan kelapa sangrai. Unsur inilah yang memberikan tekstur sedikit gritty (berpasir), aroma wangi, dan rasa gurih yang mendalam, sekaligus efektif menghilangkan aroma prengus khas kambing.
  • Rekomendasi Tempat: Cari warung-warung makan yang khusus menyajikan masakan kambing di sekitar kota, salah satunya yang terkenal adalah Gecok Kambing “Mbah Taram”.

 

4. Gudeg Koyor

 

Meski gudeg identik dengan Yogyakarta, Salatiga memiliki versi khasnya sendiri yang tak kalah lezat: Gudeg Koyor. Fokus utamanya bukan pada nangka muda, melainkan pada koyor atau urat sapi.

  • Ciri Khas: Menggunakan urat/otot sapi (koyor) yang dimasak dalam bumbu gudeg manis-gurih hingga sangat empuk dan kenyal. Rasanya yang legit berpadu sempurna dengan tekstur kenyal dari koyor, memberikan sensasi yang berbeda dari gudeg biasa.
  • Rekomendasi Tempat: Salah satu yang paling terkenal adalah Gudeg Koyor “Bu Harti” di Jalan Jenderal Sudirman.

 

5. Bakmi Jowo

 

Bakmi Jowo di Salatiga menawarkan pengalaman bersantap yang otentik. Dimasak satu per satu di atas tungku arang (anglo), menghasilkan aroma smoky yang khas dan tidak bisa ditiru oleh kompor gas.

  • Ciri Khas: Aroma bakaran arang yang meresap ke dalam mi dan bumbunya. Menggunakan mi kuning yang cenderung lebih lebar dan kenyal, disajikan nyemek (sedikit berkuah) atau goreng.
  • Rekomendasi Tempat: Warung Bakmi Jowo “Pak Rebo” adalah salah satu destinasi populer untuk menikmati hidangan ini di malam hari.

 

Jajanan Khas dan Oleh-Oleh Wajib

 

 

6. Enting-Enting Gepuk

 

Inilah oleh-oleh paling ikonik dari Salatiga. Dirintis sejak tahun 1920-an oleh Khoe Choeng Hok di Klenteng Hok Tek Bio, makanan ringan ini terbuat dari kacang tanah pilihan yang digepuk (ditumbuk) bersama karamel gula.

  • Ciri Khas: Berbentuk prisma segitiga yang dibungkus kertas, memiliki tekstur yang renyah namun langsung lumer di mulut, meninggalkan rasa manis dari gula dan gurih sangrai dari kacang.
  • Rekomendasi Tempat: Toko oleh-oleh “Enting-Enting Gepuk Cap Klenteng & 2 Holo” adalah produsen tertua dan paling legendaris.

 

7. Gethuk Kethek

 

Jangan tertipu dengan namanya yang unik. “Kethek” (monyet) merujuk pada legenda di balik pembuatannya, bukan bahannya. Gethuk ini adalah jajanan tradisional berbahan dasar singkong yang sangat lembut.

  • Ciri Khas: Singkong yang telah dikukus ditumbuk halus bersama gula hingga menjadi adonan yang sangat lembut dan pulen. Disajikan dengan taburan kelapa parut yang gurih, menciptakan kombinasi rasa manis-gurih yang sederhana namun nagih.
  • Rekomendasi Tempat: Mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional atau toko jajanan pasar di Salatiga.

 

Penghangat Tubuh di Kota Sejuk

 

 

8. Ronde dan Sekoteng

 

Udara Salatiga yang sejuk di malam hari membuat minuman hangat menjadi buruan. Ronde dan Sekoteng adalah jawabannya.

  • Ciri Khas: Ronde adalah bola-bola ketan berisi tumbukan kacang manis yang disajikan dalam kuah jahe panas bersama kolang-kaling dan taburan kacang. Sementara Sekoteng adalah kuah jahe yang berisi kacang hijau, potongan roti tawar, dan pacar cina.
  • Rekomendasi Tempat: Wedang Ronde “Jago” yang telah berdiri sejak 1964 adalah tempat paling legendaris untuk menikmati kehangatan kedua minuman ini.

Author: Gabs Art

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *