Di tengah gempuran dessert kekinian, eksistensi kedai es krim legendaris di Indonesia tetap tak tergoyahkan. Bukan hanya sekadar hidangan penutup, es krim ini menawarkan mesin waktu yang membawa kita bernostalgia ke masa lalu. Berdiri sejak puluhan tahun silam, setiap kedai ini setia mempertahankan resep otentik yang diwariskan turun-temurun.
Dari Sabang sampai Merauke, es krim telah menjadi hidangan favorit semua kalangan. Namun, merasakan es krim klasik sambil menikmati suasana tempo dulu memberikan pengalaman yang tak ternilai.
Bagi Anda para pencinta kuliner, berikut adalah daftar 10 kedai es krim paling legendaris di Indonesia yang wajib masuk dalam daftar tujuan wisata kuliner Anda.
1. Toko Oen (Malang & Semarang, Sejak 1922)
Memulai perjalanannya di Yogyakarta pada 1910 dan mulai menjual es krim pada 1922, Toko Oen adalah ikon kuliner kolonial. Kini hadir di Malang dan Semarang, kedai ini mempertahankan arsitektur dan cita rasa klasiknya, menjadikannya destinasi wajib untuk merasakan es krim dengan suasana Eropa tempo dulu.
2. Sumber Hidangan (Bandung, Sejak 1929)
Sebelum Zangrandi dan Ragusa, Bandung sudah memiliki Sumber Hidangan (dulu bernama Het Snoephuis). Keunikan es krim di sini adalah teksturnya yang tidak terlalu lembut. Justru, tekstur “kasar” yang khas inilah yang menjadi daya tarik utamanya, memberikan sensasi berbeda di setiap suapan.
3. Zangrandi (Surabaya, Sejak 1930)
Didirikan oleh seorang warga Italia, Roberto Zangrandi, kedai ini menjadi permata kuliner di Surabaya. Resep es krimnya yang otentik dan tidak berubah sejak tahun 1930-an membuat Zangrandi selalu ramai dikunjungi. Menikmati es krim di sini serasa kembali ke era kejayaan Surabaya di masa lampau.
4. Ragusa Es Italia (Jakarta, Sejak 1932)
Berlokasi di jantung Jakarta Pusat, Ragusa adalah legenda yang tak lekang oleh waktu. Didirikan oleh dua bersaudara asal Italia, keistimewaannya terletak pada es krim homemade yang dibuat tanpa bahan pengawet. Cita rasa alaminya, terutama Spaghetti Ice Cream-nya, menjadi favorit lintas generasi.
5. Tip Top (Yogyakarta, Sejak 1936)
Bagi yang berkunjung ke Yogyakarta, Tip Top adalah pemberhentian wajib untuk bernostalgia. Sejak 1936, kedai ini konsisten menyajikan rasa-rasa klasik seperti mont blanc, cassata, vanila, dan moka yang akan membawa Anda pada kenangan manis masa kecil.
6. Baltic (Jakarta, Sejak 1939)
Satu lagi legenda dari Jakarta Pusat, Baltic telah memanjakan lidah warga ibu kota sejak 1939. Kedai ini terkenal dengan varian rasa yang berani dan unik pada masanya, seperti peppermint, rum raisin, dan nougat yang masih menjadi andalan hingga hari ini.
7. Es Krim Angi / Petrus (Pontianak, Sejak 1950-an)
Terbang ke Pontianak, ada Es Krim Angi yang menawarkan cara penyajian unik. Es krim disajikan langsung di dalam batok kelapa muda, menciptakan perpaduan rasa manis, segar, dan gurih. Dikenal juga sebagai Es Krim Petrus, kedai ini adalah ikon kuliner Pontianak sejak era 1950-an.
8. Tropic (Jakarta, Sejak 1950-an)
Menambah daftar kedai legendaris di Jakarta Pusat, Tropic telah bertahan sejak tahun 1950-an. Di antara hiruk pikuk kota, Tropic menjadi oase bagi para pencari rasa klasik. Varian susu dan green tea menjadi rasa yang paling digemari pelanggan setianya.
9. Es Krim Tentrem (Solo, Sejak 1953)
Nama “Tentrem” seakan menggambarkan suasana yang didapat saat menikmati es krim di sini. Berdiri sejak 1953, kedai ini sangat populer di Solo. Mereka berhasil memadukan rasa klasik dengan sentuhan modern, terbukti dari varian uniknya seperti rum raisin, oreo, hingga melon.
10. Es Krim Tjanang (Jakarta, Sejak ~1960-an)
Es Krim Tjanang memiliki catatan sejarah yang membanggakan. Kedai di Jakarta Pusat ini pernah dipercaya menjadi salah satu hidangan penjamu bagi para atlet pada Olimpiade Ganefo tahun 1963. Sebuah bukti bahwa cita rasanya telah diakui sejak dulu.
Dari Toko Oen yang bersejarah hingga Es Krim Angi yang unik, setiap kedai menawarkan lebih dari sekadar dessert, melainkan sebuah perjalanan waktu. Jadi, kedai es krim legendaris mana yang akan Anda kunjungi pertama kali untuk merasakan sepotong sejarah dalam setiap suapan?
Leave a Reply