Binte Biluhuta: Resep Asli Sup Jagung Gorontalo, Kuliner Bersejarah yang Diakui Warisan Budaya

2 Oct 2025 3 min read No comments Kuliner & Nongkrong
Featured image

Di antara kekayaan kuliner Nusantara, hadirlah Binte Biluhuta, sebuah hidangan khas Gorontalo yang lebih dari sekadar sup jagung. Ini adalah semangkuk sejarah, simbol diplomasi, dan cerminan kekayaan alam Gorontalo yang telah diakui secara resmi sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.

Dikenal juga dengan nama Milu Siram, hidangan ini menawarkan ledakan rasa yang unik—perpaduan manis, asam, gurih, dan pedas yang menyatu dalam harmoni yang mengejutkan. Mari kita selami lebih dalam makna, sejarah, dan resep otentik di balik mahakarya kuliner dari “Serambi Madinah” ini.


 

Apa Itu Binte Biluhuta? Perpaduan Tiga Rasa Unik

 

Secara etimologis, nama Binte Biluhuta berasal dari bahasa Gorontalo: “Binte” yang berarti jagung, dan “Biluhuta” yang artinya disiram. Jadi, secara harfiah, namanya adalah “jagung yang disiram”. Namun, definisinya jauh lebih kompleks dari itu. Hidangan ini adalah sup panas yang memadukan tiga elemen utama:

  1. Rasa Manis & Tekstur: Berasal dari biji jagung manis pipilan yang menjadi bahan dasar utama, memberikan tekstur renyah dan rasa manis alami.
  2. Rasa Gurih & Protein: Didapat dari suwiran ikan cakalang atau tongkol dan udang segar. Beberapa variasi menggunakan ikan asap untuk aroma yang lebih kuat. Tambahan kelapa parut juga memperkaya rasa gurihnya.
  3. Rasa Asam & Pedas: Kuahnya yang segar mendapatkan tendangan rasa asam dari belimbing wuluh dan perasan jeruk nipis, sementara pedasnya berasal dari irisan atau ulekan cabai rawit.

Kombinasi inilah yang membuat Binte Biluhuta terasa begitu menyegarkan dan cocok disantap kapan saja, terutama saat cuaca dingin atau untuk memulihkan kondisi tubuh.


 

Jejak Sejarah: Dari Sup Perdamaian Hingga Warisan Budaya

 

Kelezatan Binte Biluhuta diiringi oleh jejak sejarahnya yang panjang dan penuh makna. Hidangan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-13, pada masa pemerintahan Raja Ilahudu dari Kerajaan Gorontalo.

Lebih dari sekadar makanan sehari-hari, Binte Biluhuta memegang peran penting dalam sejarah diplomasi daerah. Konon, hidangan ini pernah disajikan sebagai “sup perdamaian” untuk mendamaikan dua kerajaan yang bertikai, yaitu Kerajaan Gorontalo dan Kerajaan Limboto. Jagung melambangkan Gorontalo, ikan dan hasil laut melambangkan Limboto, dan bumbu-bumbu yang menyatukannya melambangkan persatuan.

Atas nilai sejarah dan budayanya yang mendalam, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI secara resmi menetapkan Binte Biluhuta sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2016.


 

Resep Asli Binte Biluhuta Khas Gorontalo (Warisan Budaya)

 

Membuat Binte Biluhuta di rumah tidaklah sulit. Kunci utamanya adalah kesegaran bahan, terutama jagung dan ikan. Berikut adalah resep otentik yang bisa Anda coba.

Bahan Utama:

  • 4 buah jagung manis, pipil bijinya
  • 300 gram ikan cakalang segar (bisa diganti tongkol)
  • 200 gram udang segar, kupas kulitnya
  • 100 gram kelapa parut segar (pilih yang agak muda)
  • 1 liter air (atau lebih, sesuai selera)
  • 1 ikat daun kemangi, petiki daunnya (opsional)

Bumbu-bumbu:

  • 5 siung bawang merah, iris tipis
  • 3 siung bawang putih, iris tipis
  • 10 buah cabai rawit merah (atau sesuai selera), iris serong
  • 10 buah belimbing wuluh, potong-potong
  • 2 buah jeruk nipis, ambil airnya
  • Garam secukupnya

Langkah-langkah Pembuatan:

  1. Siapkan Ikan: Bersihkan ikan cakalang. Lumuri dengan sedikit garam dan air jeruk nipis untuk menghilangkan amis. Rebus ikan hingga matang, kemudian angkat, dinginkan, dan suwir-suwir dagingnya. Sisihkan.
  2. Rebus Jagung: Didihkan 1 liter air di dalam panci. Masukkan pipilan jagung manis dan masak hingga setengah matang.
  3. Masukkan Bumbu: Masukkan irisan bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit ke dalam rebusan jagung. Aduk rata dan masak hingga aroma bumbu keluar.
  4. Tambahkan Bahan Lain: Masukkan kelapa parut dan belimbing wuluh. Aduk dan masak selama kurang lebih 10 menit agar bumbu meresap.
  5. Masukkan Protein: Tambahkan suwiran ikan cakalang dan udang segar ke dalam panci. Bumbui dengan garam secukupnya. Masak selama 5-7 menit hingga udang berubah warna dan matang.
  6. Sentuhan Akhir: Terakhir, masukkan perasan air jeruk nipis dan daun kemangi (jika pakai). Aduk sebentar, koreksi rasa, lalu segera matikan api.

Tips Penyajian: Binte Biluhuta paling nikmat dihidangkan dalam keadaan panas. Rasa asam, pedas, dan gurihnya akan terasa lebih maksimal. Anda juga bisa menambahkan bawang goreng sebagai taburan untuk menambah aroma.

Dengan mencoba resep ini, Anda tidak hanya memasak sebuah hidangan, tetapi juga ikut melestarikan sepotong sejarah dan budaya Gorontalo yang sangat berharga. Selamat menikmati!

Author: nathavarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *