Kota Bandung tak henti-hentinya menghadirkan inovasi untuk mengembangkan pariwisata kota ini. Salah satunya adalah sebuah tempat wisata tematik hadir di pinggir aliran Sungai Cikapundung, yang disebut dengan Kampung Pelangi 200.
Mengusung konsep seni mural dan warna-warni mencolok, setiap sudut Kampung Pelangi 200 ini menjadi spot foto yang instagramable. Rumah-rumah warga dicat dengan berbagai pola dan warna cerah, menciptakan suasana mirip di Rio de Janeiro, Brasil.
Seperti apa fakta menarik dari Kampung Pelangi 200? Berikut ini ulasannya.
1. Kampung Pelangi 200 awalnya adalah perkampungan kumuh
Kampung ini dulunya merupakan tempat relokasi warga yang berlokasi di sebuah bukit di pinggir Sungai Cikapundung. Setiap keluarga mendapatkan bantuan Rp200.000 untuk mendirikan rumah. Karena bantuan tersebut, tempat ini kemudian diberi nama Kampung 200.
Pada 2018, warga dibantu oleh sebuah produsen cat melakukan pengecatan rumah-rumah warga. Rumah-rumah warga pun berubah berwarna-warni mirip seperti pelangi. Pada Agustus 2018, Ridwan Kamil meresmikan kampung terpadat di Kelurahan Dago ini yang kemudian disebut dengan Kampung Pelangi 200.
Kampung ini pun semakin dikenal luas. Banyak wisatawan datang untuk menyaksikan keunikan dari kampung ini. Sayangnya, sejalan dengan memudarnya cat dari tembok kampung ini, nama Kampung Pelangi 200 turut memudar. Wisatawan pun mulai jarang datang ke tempat ini.
2. Kampung Pelangi 200 kini bersolek menjadi Lembur Katumbiri
Untuk kembali membangkitkan Kampung Pelangi 200, Pemerintah Kota Bandung kembali melakukan pengecatan ulang. Hal ini juga seiring dengan program Pemerintah Kota Bandung, Bandung Punya Cerita. Proses pengecatan ulang ini melibatkan 200 orang yang terdiri dari masyarakat, seniman, dan Pemerintah Kota Bandung. Tidak ada tema khusus, setiap orang atau seniman bebas menuangkan idenya masing-masing.
Setelah proses tersebut selesai selama 17 hari, Kampung Pelangi 200 kemudian berganti nama menjadi Lembur Katumbiri. Lembur Katumbiri berasal dari Bahasa Sunda yang berarti Kampung Pelangi.
Walikota Bandung, Muhammad Farhan berkesempatan untuk meresmikan nama baru kampung ini pada Selasa (6/5/2025). Ada satu hal yang berbeda dari proses pengecatan sebelumnya. Selain lebih cerah, kini setiap rumah dicat lebih dari satu warna.
3. Cara menuju ke Kampung Pelangi 200
Untuk menuju ke area Kampung Pelangi 200 tidaklah sulit. Lokasinya tak jauh dari Teras Cikapundung di mana pengunjung bisa menuju ke Gang Bapak Ehom. Di dalam gang tersebut terdapat sebuah jembatan yang menjadi pintu gerbang masuk ke Kampung Pelangi 200.
Saat berada di jembatan tersebut, pengunjung akan melihat aliran Sungai Cikapundung di bawahnya yang menjadi daya tarik tersendiri. Saat masuk ke Kampung Pelangi 200, pengunjung akan disambut suasana warna-warni yang memanjakan mata bak di Rio de Janeiro. Kampung ini menyediakan tangga yang dicat berwarna-warni menambah daya tarik kampung ini. Tangga ini bisa digunakan untuk menyusuri area kampung hingga ke atas.
Kampung Pelangi 200 berada di perbukitan Manteos Dago. Karena berada di daerah perbukitan menyebabkan kampung ini memiliki udara yang sejuk. Jadi, pengunjung tidak perlu khawatir saat berkeliling kampung karena udara segar dan sejuknya akan mengurangi rasa lelah.
Kampung Pelangi 200 atau Lembur Katumbiri kini menjadi tempat wisata ikonik baru di Kota Bandung. Jika kamu sedang berada di Kota Bandung, wajib mengunjungi kampung ini untuk sekedar melepas penat atau bisa juga menjadi tempat untuk berolahraga. Jangan lupa, siapkan kamera untuk berfoto di beberapa spot-spot foto instagramable yang ada di Kampung Pelangi 200.
Sumber: https://www.idntimes.com
Leave a Reply