Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendorong pembuatan obat herbal dalam negeri sekaligus mengurangi aktivitas impor bahan baku obat-obatan.
Ia berencana membangun kebun herbal di tanah kelahirannya Danau Toba, Sumatera Utara.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan, rencananya Luhut akan menyediakan lahan bahan baku herbal seluas 500 hektar (ha).
Baca juga:
- Panduan Lengkap 2025: 5 Destinasi Wisata Keluarga Terbaik di Bogor, dari Edukasi Satwa Hingga Sensasi Eropa
- Panduan Wisata Guci Tegal 2025: Harga Tiket, Aktivitas Seru, dan Tips Liburan di Kaki Gunung Slamet
- Jam Gadang Bukittinggi: Sejarah, Keunikan, dan Misteri di Jantung Ranah Minang
- 5 Jenis Jamu Tradisional Indonesia: Kenali Manfaatnya untuk Kesehatan
- 10 Pantai Tersembunyi di Bali (Update 2025): Jauh dari Keramaian Kuta!
“Dari Pak Luhut sendiri, inisiatif pribadi beliau akan buat sekitar 500 hektar di Toba untuk kebun herbal,” ujar Seto secara virtual dalam Dialog Nasional Kompas TV, Senin (21/12/2020).
Bahkan, Luhut akan mengundang produsen herbal, seperti Dexamedika, untuk melakukan kerja sama riset bahan bakunya di sana.
Selain itu, Luhut nantinya menggandeng dua universitas di China, yaitu Zheziang University dan Yunnan University.
“Kami juga sudah komunikasi, ada dua universitas di Tiongkok yang sangat terkenal dengan penelitian riset herbalnya ini. Pertama, Zhejiang University, yang kedua Yunnan. Di Zhejiang yang menarik itu mereka men-develop artificial intelligent obat-obat herbal ini dan mengetahui substance kandungan herbal,” jelas Seto.
“Kemudian, dikombinasikan dengan yang lain, jadi mereka tahu ini treatment untuk apa. Jadi, sudah sangat advance riset di sana,” sambung dia.
Sama seperti rencana Luhut, pemerintah dalam hal ini Kemenko Marves dan Kementerian BUMN pun berencana membangun kebun herbal.
Lokasinya berada di Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
“Terakhir, kita mencoba bersaing di bahan baku obat. Kita dengan tim Kementerian BUMN juga sudah mendorong spesifik mungkin ada 200-300 hektar kawasan industri untuk bahan baku obat di Batang. Di mana nanti basic infrastructure untuk wise water treatment-nya. Untuk pengolahan limbah nanti akan di-invest oleh pemerintah,” jelas Seto.
sumber: kompas.com
Leave a Reply