Mendaki Gunung Purba Nglanggeran: Mitos, Keindahan, dan Spot Sunrise & Sunset Terbaik

10 Jun 2025 2 min read No comments Info Wisata
Featured image

Gunung Api Purba Nglanggeran adalah salah satu destinasi wisata alam yang populer di kawasan Gunungkidul, Yogyakarta.

Meskipun tidak memiliki ketinggian ekstrem seperti gunung lainnya, gunung ini menyimpan kekayaan alam, budaya, serta cerita mistis yang membedakannya dari tempat wisata lainnya.

Selain menjadi tempat ideal untuk healing, gunung ini juga menyuguhkan pelajaran tentang geologi dan sejarah masa lampau.

Sejarah dan Asal-Usul Gunung Api Purba

Gunung ini dikenal sebagai salah satu gunung api purba tertua di Indonesia. Usianya diperkirakan mencapai 60–70 juta tahun dan terbentuk dari aktivitas vulkanik bawah laut yang kemudian terangkat menjadi daratan.

Struktur bebatuan yang menjulang adalah hasil dari proses geologi alami yang kini menjadi ciri khas kawasan Nglanggeran.

Nama “Nglanggeran” sendiri berasal dari kata Jawa yang berarti “melanggar”. Menurut cerita rakyat, nama ini muncul akibat kutukan seorang dalang wayang kepada warga desa yang melanggar norma adat.

Meski tergolong legenda, cerita ini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat lokal sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan leluhur.

Mitos dan Tradisi yang Masih Hidup

Gunung ini dianggap sakral oleh warga sekitar. Salah satu kepercayaan yang masih dijaga adalah larangan bagi penduduk desa untuk memiliki lebih dari tujuh kepala keluarga dalam satu garis keturunan di wilayah tersebut.

Konon, jika aturan ini dilanggar, dipercaya bisa menimbulkan konflik atau musibah. Selain itu, kawasan ini diyakini dijaga oleh sosok pewayangan bernama Kyai Ongko Wijoyo.

Nuansa mistis ini membuat pengalaman mendaki terasa lebih dalam, bukan hanya secara fisik tetapi juga spiritual.

Keindahan Alam dan Geologi Gunung Purba

Berbeda dari gunung biasa, Gunung Api Purba memiliki formasi batuan besar yang tampak seperti benteng alami.

Dengan ketinggian hanya sekitar 700 meter di atas permukaan laut, jalur pendakian cukup ramah bagi pemula.

Terdapat lima pos istirahat dengan jarak yang cukup jauh satu sama lain, memberikan waktu untuk menikmati alam dan merenungi kisah-kisah yang menyelimuti tempat ini.

Puncaknya terbagi dua: Puncak Timur (Gunung Gedhe) yang menawarkan panorama Waduk Nglanggeran, dan Puncak Barat (Gunung Bongos) yang menjadi tempat favorit untuk menyaksikan matahari terbenam.

Fasilitas dan Akses Menuju Lokasi

Akses ke Gunung Api Purba cukup mudah. Dari pusat Kota Yogyakarta, perjalanan hanya memakan waktu 1 hingga 1,5 jam.

Jalan menuju lokasi sudah beraspal baik dan terdapat petunjuk arah yang jelas. Di kawasan pendakian tersedia fasilitas lengkap seperti area parkir, toilet, mushola, dan warung makan.

Tarif masuknya pun sangat terjangkau, sekitar Rp20.000. Jika ingin merasakan lebih banyak pengalaman, wisatawan dapat menginap di homestay yang dikelola warga di Desa Wisata Nglanggeran dan mengikuti kegiatan edukatif seperti belajar mengolah kakao.

Gunung Api Purba Nglanggeran bukan hanya tentang keindahan alam, tetapi juga sebuah ruang pembelajaran akan sejarah, mitos, dan nilai-nilai kearifan lokal.

Setiap langkah di jalur pendakian membawa kita menyelami cerita dan tradisi yang telah dijaga selama berabad-abad.

Nglanggeran adalah tempat yang mengajak kita untuk mendaki dengan hati, bukan hanya dengan kaki.

Author: Nusavarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *