Dalam rutinitas sehari-hari yang sibuk, kita jarang memiliki kesempatan untuk memperlambat dan menikmati momen tanpa terburu-buru.
Bahkan saat liburan, banyak orang cenderung tergesa-gesa untuk mengunjungi sebanyak mungkin tempat dalam waktu singkat.
Akibatnya, mereka kembali dari liburan dalam keadaan lelah dan merasa seperti memerlukan liburan sekali lagi.
Salah satu cara untuk menghindari hal ini adalah dengan menerapkan konsep perjalanan lambat.
Apa itu Perjalanan Lambat?
Dilansir dari laman Huffpost, perjalanan lambat adalah konsep yang menekankan kualitas pengalaman ketimbang kuantitas.
“Perjalanan santai lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas,” kata Phil Dengler, salah satu pendiri situs informasi perjalanan The Vacationer.
Perjalanan ini memungkinkan pelancong untuk lebih mendalami budaya lokal dan benar-benar mengenal suatu tempat.
“Perjalanan santai juga berarti membenamkan diri dalam budaya lokal,” tambahnya.
Blogger perjalanan Paul Jacobs menambahkan bahwa perjalanan lambat memungkinkan kita untuk merasakan koneksi lebih mendalam dengan tempat yang kita kunjungi.
“Ini tentang meluangkan waktu untuk menjalin hubungan nyata dengan penduduk setempat, dibandingkan dengan mengikuti jadwal tur yang padat,” katanya.
Pendekatan ini memberikan kita kebebasan untuk benar-benar mengalami suatu tempat dengan cara yang lebih personal dan bermakna.
Cara memaksimalkan perjalanan lambat
Tidak ada aturan ketat dalam perjalanan lambat, namun ada beberapa cara yang dapat membantu Anda memaksimalkan pengalaman ini:
1. Kurangi Daftar Kunjungan
“Daftar kunjungan Anda harus sangat pendek atau bahkan tidak ada,” kata Dengler.
Fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Dengan menghabiskan lebih banyak waktu di setiap tempat, Anda bisa memahami budaya setempat dengan lebih baik.
2. Pelan-pelan dalam Menikmati Aktivitas
Sebarkan kunjungan Anda dalam jangka waktu yang lebih panjang.
“Habiskan pagi hari di kafe, lalu sore hari di museum, dan malam hari di taman untuk membaca buku, bukan bergegas dari satu museum ke museum lain,” saran Wolters.
3. Berinteraksi dengan Penduduk Lokal
Mengambil kelas budaya lokal, seperti memasak atau melukis, bisa memberi Anda wawasan yang lebih mendalam tentang daerah tersebut.
“Kami sering mengikuti kelas melukis atau memasak untuk lebih mengenal budaya setempat,” tambah Wolters.
Manfaat perjalanan lambat
Perjalanan lambat menawarkan berbagai manfaat yang dapat memperkaya pengalaman liburan Anda:
1. Mengenal Budaya dan Penduduk Lokal
“Saat Anda tidak terburu-buru, Anda akan membenamkan diri dalam budaya dan tempat yang Anda kunjungi, serta mencoba mengenalnya secara lebih personal,” kata blogger Esther Susag.
Berbicara dengan penduduk lokal sering kali membawa Anda pada pengalaman yang lebih otentik dan mendalam.
“Penduduk lokal mungkin akan menunjukkan tempat favorit mereka yang tersembunyi, sehingga membuat perjalanan Anda lebih istimewa,” tambahnya.
2. Mengurangi Stres
Perjalanan lambat memungkinkan Anda untuk mengurangi tekanan bepergian.
“Anda bisa lebih jarang membongkar koper dan lebih sedikit berpindah-pindah,” kata Mark Wolters, kreator saluran YouTube Wolters World.
Ini juga memberi Anda kesempatan untuk lebih banyak bersantai dan menikmati waktu bersama keluarga, alih-alih hanya mengejar destinasi wisata.
3. Keuntungan Lingkungan
Perjalanan lambat juga ramah lingkungan.
“Dengan tinggal di satu tempat lebih lama, Anda dapat mengurangi emisi karbon dari transportasi,” kata Sean Lau, seorang blogger perjalanan.
Selain itu, perjalanan lambat memungkinkan Anda untuk lebih sering menggunakan angkutan umum dan mengurangi penggunaan mobil atau pesawat.
4. Penghematan Biaya
Menurut Phil Dengler, perjalanan lambat sering kali lebih hemat.
“Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk berkunjung ke banyak tempat dalam waktu singkat dan dengan mengurangi aktivitas, biaya pun akan lebih terkendali.” Kata Dengler.
sumber: kompas.com
Leave a Reply